Pengalaman Unik di Masjidil Haram


Foto ini saya ambil saat bagi bagi kopi di Masjidil Haram, sambil menunggu waktu sholat tiba. Ada satu kejadian yang menurut saya menjadi pengalaman unik di masjidil Haram dan menampar bagi saya. Saya suka ngopi, di rumah seringkali dapat kiriman kopi dari teman teman, dulu saya juga belajar tentang kopi di Kampung Kopi Sirap, Jambu, Semarang. Saya juga punya merk kopi sendiri, namanya budiwee coffee. Jika sedang bepergian (Travelling) saya pasti membawa kopi saya sendiri karena praktis (kemasan dalam Dripbag) juga rasanya pas buat lidah saya. Selain itu, mohon maaf BIASANYA kopi yang cuma cuma dari hotel itu tidak enak, kopinya terlalu encer dan rasanya gak karu karuan. Itu menurut saya loh ya…
Nah saat ke Tanah Suci pun saya juga bawa kopi saya sendiri. Sebelum berangkat ke Masjidil Haram saya sempatkan buat menyeduh kopi.

Istri saya mengingatkan: bukannya suka ada kopi gratis ya di masjid ? Ayah gak mau nyobain?

Dengan penuh percaya diri (tepatnya Songong sih…) Saya jawab: Halah..kopiku lebih enak. Wis to kalo pengin Kopi Arab besok ke Shirin (Nama Restoran Arab)
Istri : ya beda dong… Kan ini mumpung di sini.
Saya sih tetap cuek sambil nyeruput kopi budiwee yang rasanya memang sungguh sungguh mantab itu.
Di Masjidil Haram lha koq saya dapat tempat duduk (shaf) di antara Halaqah Ahlul Qahwa (lingkaran ahli kopi) dan…proses bagi kopi pun langsung mulai, gelas terbang dan mendarat ke semua yang duduk. Termasuk saya. Kemudian satu orang berkeliling menuang Kopi ke gelas gelas jamaah. Tiba giliran saya kopi habis! 😐😐 Kemudian ada yang menuangkan Zam zam ke gelas saya. Sambil bilang dalam bahasa Arab, kira kira: kamu minum Zam zam saja dulu sambil menunggu Teko Kopi berikutnya.

Dan pengalaman unik di masjidil Haram inipun berulang


Teko Kopi tambahan datang, tapi gelas saya terlewat begitu saja…. Tinggallah saya nyeruput Zam-zam sambil menghibur diri: Zamzam lebih segar koq….
Yang unik adalah, kejadian ini bukan pertama dan terakhir tapi berulang hingga 3 kali. Setiap kali sampai di gelas saya, teko kopi habis. Dan setiap kali teko kopi tambahan datang, gelas saya seperti dilewatin padahal gelas saya dalam keadaan kosong. Ah Tuhan bercandaNYA gini banget deh… batinku. Saya menyimpan rapat Pengalaman unik berupa candaan Tuhan ini selama di Masjidil haram dan tidak cerita ke istri, saya baru cerita ketika sudah kembali Indonesia. Reaksi istri saya ? Dia tertawa bahagia sambil bilang: Pantas di bandara ayah bagi bagi kopi ke orang orang… Buat Penebusan dosa ?

BACA JUGA: Doa Akhir

2 thoughts on “Pengalaman Unik di Masjidil Haram”

Comments are closed.