masuk gratis keluar bayar

MASUK GRATIS KELUAR BAYAR (the power of Kepepet)

Sudah menjadi sifat manusia, ketika dalam keadaan kepepet, terdesak oleh bahaya yang mengancam hidupnya, ia akan mengerahkan segala cara untuk keluar dari bahaya, berapapun biayanya. Inilah yang disebut the power of kepepet.

Di Pintu Masuk Kebon Binatang , Tertulis :
Tarif Tiket : Rp 50.000,-/Orang
Karena Beberapa lama tidak ada Pengunjung, maka pengelola kebun binatang menurunkan Harga Tiket menjadi : Rp 25.000,-/orang
Namun masih tidak tidak ada juga Pengunjung Datang, Akhirnya kembali ia turunkan Tarif Tiket menjadi hanya : Rp 10.000,-/orang
Dan tetap tidak ada Pengunjung yang Mau Masuk …!!!
Akhirnya pengelola menulis Pengumuman :
“MASUK GRATIS”

Apa yang terjadi kemudian?


Dan tiba-tiba saja banyak orang yang Berebutan Masuk.
Ketika Pengunjung di dalam Penuh, Sang Pawang Membuka Semua Pintu Kandang Binatang Buas, Seperti :
Singa, Harimau, Macan, Serigala, Ular, dan sebagainya. Pengunjung pun Sontak menjadi PANIK !
Kemudian Pintu Keluar di KUNCI.
Lalu di Pintu Keluar itu petugas memasang Tulisan:
Keluar Bayar Rp 500.000,-!!
dan…….. BANYAK Orang Berebut Membayar.
Apa yang bisa kita pelajari ? Inilah Ironi Kehidupan.
Ketika ada pilihan untuk HIDUP SEHAT :
Makan Yang Sehat
Istirahat Yang Cukup
Olahraga teratur.

The Power Of Kepepet

Pelajaran yang bisa kita ambil dari ironi kehidupan ini adalah demi Menjaga Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Banyak Orang Malas – Enggan dan TIDAK MAU. Tapi Kalau Sudah Masuk Rumah Sakit, Berapapun Mahal Biayanya PASTI mau membayar Asal Bisa Sembuh, Sekalipun Harus Jual ASSET dan ber HUTANG. Orang enggan investasi untuk mempersiapkan kehidupannya dikemudian hari, entah investasi kesehatan, investasi pendidikan atau investasi untuk aset.

Pelajaran kedua:

Dalam keadaan kepepet, orang tidak lagi berhitung berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan, yang penting dia bisa KELUAR dari bahaya. Inilah the power of kepepet. Untuk memaksimalkan the Power of Kepepet ini, maka upayakan usaha terbaik dalam setiap kegiatan. Anggap inilah perembahan/karya terkhir anda. Anggap bahwa ini adalah perjuangan hidup dan mati anda.

Exit mobile version