Pelajaran dari merebus katak

Pelajaran dari Merebus Katak

Sebuah perusahaan besar yang sebelumnya di kagumi oleh semua orang, kadang-kadang terpuruk dan pelan-pelan tapi pasti menuju ke kebangkrutannya. Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana supaya perusahaan kita tidak mengalami hal yang serupa?

Mari kita belajar dari cerita lama tentang cara merebus katak berikut ini agar kita dapat mengambil pelajaran.
Seorang direktur yang kinerja perusahaannya memburuk,  bertemu dengan seniornya yang sudah pensiun.  Namun, meski sudah pensiun, senior itu masih tetap di hormati oleh semua karyawan di perusahaan itu.
Dalam percakapan melalui telepon ketika membuat janji.  Mantan direktur ini mengatakan: Sebagai syaratnya bawalah dua katak hidup, ketika kamu menemuiku besok pagi.

Dengan perasaan heran sang direktur bergumam : Kok seperti ke dukun saja, bawa-bawa syarat segala.
Pagi itu bertemulah direktur ini dengan seniornya yang sudah duduk menunggu di taman belakang rumahnya.  Di sampingnya ada dua buah panci berisi air. Setelah direktur itu mengemukakan kondisi terakhir perusahaannya dengan berbagai masalahnya, maka dia meminta nasehat apa yang harus di lakukannya.
Sang senior berkata: Panci pertama itu berisi air panas, masukkan katak itu kedalamnya. Dan ketika dimasukkan melompatlah katak itu sekuat tenaga dari dalam panci, maka selamatlah dia.
“Sekarang masukkan katak itu ke panci yang berisi air dingin itu”, perintah sang senior. Maka tentu saja katak kedua ini tenang-tenang saja. “Sekarang taruh panci itu di tungku yang berapi kecil itu” lanjutnya. Maka dengan bertambahnya suhu air yang pelan-pelan itu tidak membuat katak segera meloncat. Katak tetap didalam panci itu, sehingga ketika air sudah panas, semuanya sudah terlambat. Katak tidak memiliki cukup tenaga untuk melompat, dan matilah katak itu.
“Analisalah apa yang baru saja terjadi, pulanglah dan segera lakukan perbaikan” kata sang Senior dengan datar.

Pelajaran dari Merebus Katak

Kawans, Pelajaran dari merebus katak adalah sekelompok orang di perusahaan yang mengalami kinerja yang semakin memburuk, kadang kurang menyadari kondisinya. Mereka tidak segera membuat tindakan-tindakan segera untuk mengatasi kondisi itu.  Dan ketika mereka menyadarinya semua sudah serba terlambat, dan habislah riwayat perusahaan itu. Kondisi atau kinerja yang memburuk, seperti air panas dan karyawan ibarat katak. Jika tidak merasa terusik dengan kondisi yang memburuk, maka lama lama akan mati menjadi rebusan.