situasi kompetitif menjadi kondusif

Petani Yang Juara

Dalam situasi kompetitif yang keras ini, tidak jarang membuat orang paranoid, mereka sangat kuatir dengan apa yang dia miliki, selalu melihat orang lain dengan curiga, dan komunikasinya tertutup sehingga situasi menjadi tidak kondusif. Bagaimana seharusnya kita bersikap agar suasana kondusif terbentuk, dan kita tidak di rugikan dengan kondisi ini. Cerita ini mungkin dapat mewakili pilihan itu.

Seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya. “Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” tanya sang wartawan. “Pak wartawan, kita tahu ini adalah situasi kompetitif dan harus diupayakan menjadi kondusif. Tak tahukah anda?,” jawab petani itu. “Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang di tebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula.” 

Pesan situasi kompetitif menjadi kondusif

Begitu pula dengan hidup dan prinsip berbisnis kita. Kita harus mampu mengubah situasi kompetitif menjadi kondusif.  Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong suplier, customer, distributornya untuk menjadi lebih berhasil pula. Bantuan itu dapat berupa masukan, bimbingan, pelatihan bagi orang-orang dan perusahaan di sekelilingnya. Ingatlah bahwa kita tidak akan berhasil secara maksimal dengan hanya mengandalkan energi kita sendiri, kita perlu bersinergi dengan energi-energi lain, itulah rahasia keberhasilan yang jarang di sadari orang. Nilai dari hidup kita di ukur dari banyaknya kehidupan yang berhasil kita sentuh, seberapa besar kita membawa manfaat bagi sekitar kita. Bukankah sebaik baik orang adalah orng yang paling membawa manfaat bagi orang lainnya (sesamanya) ?

Baca juga: Balon Kebahagiaan