siswa seks pendidikan karakter

Anak berbuat #Mesum dan #Porno? Ah biasa aja…

 

Dunia pendidikan akhir-akhir ini tergoncang  oleh fenomena yang tidak menggembirakan. Pemberitaan di televisipun menyuguhkan tayangan tentang tindakan amoral siswa yang jauh dari nilai nilai pendidikan karakter, seperti seks bebas, vandalism siswa, pemerkosaan yang korban dan pelakunya siswa sekolah, pencurian, perampokan ,geng motor yang berakhir dengan perkelahian dengan senjata tajam. Belum lagi kasus video porno yang ternyata 90% pelaku dan pembuatnya adalah siswa remaja. Berdasarkan hasil penelitian Synovate Research tentang perilaku seksual remaja di 4 kota dengan 450 responden, yaitu Jakarta, Bandung,Surabaya dan Medan. 44% responden mengaku mereka sudah pernah punya pengalaman seks di usia 16 sampai 18 tahun. Sementara 16% lainnya mengaku pengalaman seks itu sudah mereka dapat antara usia 13 sampai 15 tahun (www.situs.deskespro.info)

Banyak pihak yang menanggapi fenomena di atas. Kritik terhadap sistem pendidikan dan pembelajaranpun di layangkan. Pendidikan kita dinilai terlalu menonjolkan sisi kognisi tetapi minus emosi dan moral. Sebagian bahkan menilai pendidian Indonesia terkesan mekanistik, full hafalan dan mematikan kreativitas siswa.

10 Tanda Kehancuran Suatu Bangsa

Kondisi ini tentu mencemaskan berbagai fihak, apalagi melihat dari pendapat Thomas Lickona (1992) bahwa terdapat sepuluh tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa,yaitu:

(1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja; 

(2) ketidakjujuran yang membudaya;

(3) semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru dan figure pemimpin;

(4) pengaruh peer group terhadap tindakan kekerasan;

(5) meningkatnya kecurigaan dan kebencian;

(6) penggunaan bahasa yang buruk;

(7) penurunan etos kerja;

(8) menurunnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara;

(9) meningkatnya perilaku merusak diri;

(10) semakin kaburnya pedoman moral.

 

Pemerhati dan pelaku pendidikan telah mencoba membenahi sistem pendidikan dan kurikulum dengan menawarkan berbagai solusi. Salah satunya dengan pendidikan berbasis karakter. Pendidikan karakter di dalam kurikulum sekolah dengan lingkungan pembelajaran yang kondusif menjadikan kekuatan yang harus diberikan kepada siswa mulai, khususnya siswa sekolah menengah sebagai wadah pembentukan perilaku. Hal ini sejalan dengan pemikiran Campbell (2005) bahwa pengaruh- pengaruh lingkungan merupakan hal relevan dalam pembentukan perilaku siswa. Dan lingkungan sekolah, menurut penelitian Izzaty (2005) menjelaskan bahwa prediktor yang berasal dari lingkungan sekolah yang terbukti berkorelasi secara signifikan, berhubungan langsung dan memberikan sumbangan sebesar 21,45% terhadap tingkah laku bermasalah.

Peranan Sekolah

Bagaimanapun juga sekolah mempunyai peranan dalam mengembangkan kepribadian individu, Hurlock (Yusuf, 2007) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak (siswa) baik dalam berfikir, bersikap maupun berperilaku. Sekolah sebagai tempat kedua dan substitusi keluarga dan guru substitusi orang tua. Menurut Havighurst (Yusuf, 2007), sekolah mempunyai peranan atau tanggung jawab dalam membantu para siswa mencapai tugas perkembangannya. Oleh karena itu kita membutuhkan sekolah yang mempunyai kondisi yang kondusif, suatu kondisi yang dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai tugas perkembangan. Fenomena yang terjadi di atas merupakan gambaran profil individu yang mempunyai karakter yang tidak sesuai harapan. Sebelumnya, ada pertanyaan, sebenarnya, apakah karakter itu? Bagaimana pendidikan berkarakter itu? Bagaimana aplikasinya di lapangan?

Nah…anda para pendidik sebenarnya tak perlu bingung dan risau dengan segala teori tentang siswa dan pendidikan seks  maupun aplikasi pendidikan karakter itu di lapangan. Kami telah menjadikannya lebih mudah untuk anda, kami sudah berpengalaman dalam memberikan pendampingan Psikologis pada siswa.

Check kami di sini: Pelatihan Pendidikan Karakter

Kenali siswamu, kenali kebutuhannya dan jadikan sekolah dan rumah sebagai tempat yang nyaman untuk mereka.

Kiat untuk memahami karakter anak, bisa kita dapatkan di banyak buku dan kelas parenting. Namun satu hal yang harus dipahami, bahwa anak adalah cermin orangtua. Anak kita mengenalkan siapa kita sesungguhnya. Kiat dan tips ada disini. 

BACA JUGA: PERILAKU ANAK MENIRU ORANGTUA

1 thought on “Anak berbuat #Mesum dan #Porno? Ah biasa aja…”

  1. memang kalau dilihat anak anak sekarang….membahas mesum dan porno adalah hal biasa saja….seakan akan anak anak sekarang sangat vulgar jika bercerita tentang hal tersebut.

Comments are closed.