Apa itu konjungtivis?

Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata). Konjungtivitis sering kali karena adanya infeksi virus (konjungtivitis virus). Selain konjungtivitis virus, terdapat juga konjungtivitis bakteri yang penyebabnyaadalah infeksi bakteri dan konjungtivitis alergi yang penyebabnya adalah oleh reaksi alergi.

Bagaimana Pengobatan Konjungtivis?

Pengobatan konjungtivitis berbeda-beda tergantung penyebabnya. Konjungtivitis bakteri diatasi dengan obat tetes mata atau salep mata antibiotik, sedangkan konjungtivitis alergi obatnya adalah obat antialergi.

Sementara untuk konjungtivitis virus, tidak diperlukan pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, dokter dapat memberikan obat tetes mata untuk meredakan gejala bagi  penderita.

Larangan Keras Ngucek Mata !

Nah…kasus yang dialami anak saya, conjungtivis dengan penyebab  virus, untuk penanganan tetap saya bawa ke dokter spesialis mata. Dokter memberikan obat tetes. Alhamdulillah…sakit mulai membaik, mata tak lagi merah. Dokter juga berpesan untuk tidak ngucek mata. Larangan keras. Larangan sekaligus tantangan, karena anakku sekolahnya gak banyak pelajaran, banyak kegiatan ekstrakurikuler seperti: futsal, berenang, robotic, karate dsb.

Dokter sebenarnya menyarankan buat istirahat di rumah, tapi anakku tetap ingin sekolah apalagi merah di matanya udah berkurang. Dan….ketika di sekolah itulah kelakuan anak tak bisa terpantau . Pulang sekolah masih biasa saja, saya tes mata juga udah gak merah. Namun, sore hari saat mau tidur mata agak memerah dan keluar air mata terus menerus. Ketika saya tanya: di sekolah tadi ngucek mata, gak ?

Tidak mau mengaku.  😃😃

Keesokan pagi, saat bangun pagi air mata masih nerocos keluar, bahkan mata menjadi sedikit bengkak. Walhasil..gak tega lihatnya. Akhirnya kami bawa kembali ke RS konsultasi dengan dokter mata.

Di depan dokter mata, barulah anak membuat pengakuan dosa. Di sekolah matanya dia ngucek mata, alasannya gatal dan terasa enak saat ngucek mata. Kemudian dokter menjelaskan bahaya ngucek mata saat konjungtivis.

Karena ngucek mata inilah, infeksi mata menjadi komplikasi karena luka menjalar ke kornea mata. Jadi pada kornea mata terdapat parut parut luka (bekas ucekan).  Saya diberi kesempatan melihat kondisi kornea mata melalui alat dari dokter, dan terlihat jelas kornea mata mengalami luka. Dokternya sangat kooperatif banget, Trims Dok!

Metode Pengobatan Plasma

Dokter tidak mau ambil resiko, menyarankan untuk opname agar mendapatkan penanganan lebih intensif. Pengobatan menggunakan plasma darah dari sel darah anak saya sendiri, jadi prosesnya darah diambil kemudian diubah menjadi plasma darah (cairan bening) nah..plasma itu untuk obat tetes mata. Penggunaannya dengan cara meneteskan langsung ke mata  setiap 1 jam sekali, sehari 6 kali penetesan.  Plasma darah ini penyimpanannya harus dalam  dalam refrigerator (Kulkas) agar terjaga suhu dan sterilitasnya.

Oiya, awalnya mata kiri anak yang korneanya terluka dan setelah 2 hari bermalam sudah baikan. Dan katanya boleh pulang. Namun saat kontrol dokter, saya sampaikan koq mata kanan gantian yang sedikit merah dan berair ? Setelah dokter melakukan pengecekan, ternyata virusnya pindah dan “menggerogoti” kornea sebelah kanan. Jadilah…opname kembali untuk penanganan lebih lanjut. Pengobatan masih menggunakan plasma darah.

Alhamdulillah..tidak butuh waktu lama, kedua mata akhirnya membaik. Dan diperbolehkan pulang.

Selama pulang, pengobatan masih tetap menggunakan plasma darah. Bedanya penetesan tidak lagi 1 jam sekali, namun 3 jam sekali. Selain tetes plasma darah, juga mendapatkan obat tetes yang lain ada 2 macam.

Nah…anak saya ini kelewat cinta sekolah, dokter menyarankan buat istirahat di rumah tidak mau. Tetap memaksa untuk sekolah dengan mata masih tertutup perban. Dan… untuk menyamarkan perban di mata, inilah yang terjadi:

Yes!

Anakku beli kacamata bajak laut dan kumis palsu…trus anakku memakainya buat ke sekolah.

Gak papa lah. Yang penting sehat dan bahagia. Betul ?