Workaholic gila kerja Pelatihan Jogja

Workaholic : Pengertian, Ciri dan Cara Mengetahuinya

Dalam Dunia Kerja kita mengenal istilah Workaholic atau disebut juga dengan Gila Kerja. Apa sih sebenarnya workaholic itu? bagaimana ciri cirinya? Apakah ada perbedaannya dengan Pekerja Keras ?

Pernah membaca kisah Hadiah Sang Kaisar ? Menceritakan seorang prajurit yang terus memacu kudanya hingga sang kuda terjatuh karena kelelahan. Terus apa hubungannya dengan Workaholic ?

Pengertian Workaholic atau Gila Kerja

Salah satu dorongan yang paling besar dari manusia adalah dorongan atau motivasi berprestasi (Achievement Motivation). Dorongan yang besar untuk berprestasi (orang lain mengakui prestasinya) inilah apabila tidak terkendali maka akan membuat seseorang menjadi gila kerja. Ada yang mengartikan workaholic sebagai orang dengan kebutuhan berlebihan untuk bekerja sampai menimbulkan gangguan fisik, mental, dan fungsi sosial. Barbara Killinger, penulis buku Workaholic: The Respectable Addict (1991), menyatakan bahwa workaholic tak ubahnya dengan orang yang cacat secara emosional. Menurut Killinger, kecanduan kerja ini bersumber dari dorongan besar untuk memiliki kuasa dan kontrol, serta pengakuan dan persetujuan dari publik atas kesuksesannya. Workaholic juga ada yang mengartikan  dorongan seseorang untuk mencapai prestasi yang besar sehingga hal lain( keluarga, kehidupan cinta, kesehatan dan waktu luang) terabaikan dalam upaya untuk mencapai prestasi yang lebih dan lebih lagi. Istilah yang lebih baik mungkin adalah “kecanduan prestasi”

Ciri-Ciri :

1. Pekerjaan merupakan prioritas utama

Salah satu tanda paling jelas bahwa kamu merupakan seorang workaholic adalah selalu mengutamakan pekerjaan, tanpa mengenal waktu dan tempat.

Di manapun dan kapanpun itu, mereka selalu dapat meluangkan waktu untuk bekerja.

2. Stres jika tidak bisa bekerja

Dengan dorongan untuk bekerja yang begitu besar, seorang workaholic biasanya akan merasa stres ketika tidak bisa bekerja.

3. Rentan Sakit

Karena dorongan untuk bekerja secara terus menerus, bahkan mengabaikan kesehatan. Maka biasanya tubuh akan rentan sakit, namun biasanya sering tidak menyadari.

4. Tidak ada waktu untuk kehidupan pribadi

Intinya adalah tidak mengenal work life balance, hidupnya hanya kerja, kerja, kerja. Sehingga  keluarga, kehidupan cinta, kesehatan dan waktu luang terabaikan

5. Tidak Menyadari (Denial) bahwa mereka Workaholic Seorang yang Gila Kerja seringkali tidak mengakui kalau mereka Gila Kerja. Orang Gila mana sadar kalau gila, ye kan? Biasanya mereka mengaku sebagai “Pekerja Keras”

Tes Dirimu Apakah termasuk Gila Kerja atau Workaholic !

Berikut ini adalah tes sederhana untuk melihat apakah anda mengalami Gila Kerja atau Workaholic, cukup jawab dengan YA atau TIDAK.

1. Apakah Anda sering merasa kekurangan waktu – tidak cukup waktu dalam sehari, atau berhari-hari dalam seminggu untuk menyelesaikan sesuatu?

2. Apakah Anda secara teratur menggunakan daftar tugas dan perangkat penghemat waktu?

3. Apakah Anda makan cepat untuk kembali bekerja?

4. Apakah Anda perlu sedikit tidur dan bangun langsung bersiap untuk pergi?

5. Apakah Anda kesulitan menikmati waktu luang?

6. Dapatkah Anda bekerja di mana saja? Bahkan di kamar mandi

7. Apakah Anda menggabungkan pekerjaan dan waktu luang, atau membawa pekerjaan saat berlibur?

8. Apakah Anda memiliki energi yang kuat?

9. Apakah Anda memiliki keinginan yang kuat untuk berprestasi?

10. Apakah Anda takut pensiun ?

11. Apakah Anda memiliki hari kerja yang panjang, atau terus bekerja di rumah?

12. Apakah Anda menyadari apa yang dapat dicapai oleh pekerjaan Anda sendiri?

13. Apakah rekan sekerja dan atau bawahan mengenal Anda memiliki energi yang kuat?

Jika anda menjawab YA= skor 1, Jika menjawab TIDAK= skor 0.

Sekarang jumlahkan skornya. Jika Skor anda lebih besar atau sama dengan 10, maka anda termasuk Workaholic.

Dampak Buruk

Workaholic semacam dengan kecanduan untuk terus bekerja. Dan kecanduan jenis apa pun berbahaya, meskipun tampaknya masuk akal dan bisa diterima (karna bukan kriminal). Ada rasa euforia dalam segala jenis kecanduan, tetapi pada akhirnya dapat memiliki implikasi serius.
Efek buruk dari kecanduan kerja adalah:

  1. Masalah kesehatan yang berulang
  2. Insomnia karena stres kerja yang berlebihan
  3. Dapat menyebabkan depresi dan kecemasan
  4. Mempengaruhi hubungan sosial dan keluarga
  5. Dapat menurunkan performa kerja
  6. Rentan terhadap kecanduan lainnya, misalnya obat tidur, minuman penambah energi dan lain sebagainya.
Apa yang harus kamu lakukan jika ternyata Gila Kerja atau Workaholic?

Tenang. Anda hanya perlu untuk men menjadwalkan “waktu istirahat” dan menikmati waktu luang Anda. Buatlah skala prioritas.

Ubah energi besar anda untuk mencapai prestasi (kerja) itu ke area lain dalam hidup Anda, misalnya: keluarga, teman, dan hobi Anda. Dan berilah self reward atas pencapaian anda itu. Hargai pencapaian anda dan hadiahi pencapaian anda.

Pastikan Anda mencapai keseimbangan kehidupan kerja (work life balance). Jika perlu, jangan segan untuk mencari bantuan ahli,  Konselor atau Psikolog.

Bagi Perusahaan, khususnya Divisi Human Capital / HR harus pandai dalam mengelola karyawan agar terhindar dari workaholic ini. Pengelolaan karyawan ini bisa dengan cara meningkatkan softskill mereka (time management, komunikasi efektif, Purpose of life Course, dan sebagainya) melalui Pelatihan baik dengan Training Internal maupun Eksternal. Pelatihan juga cara efektif untuk mempertahankan karyawan dalam mencapai performa yang diinginkan.

2 thoughts on “Workaholic : Pengertian, Ciri dan Cara Mengetahuinya”

  1. Dulu pernah kerja diluar kota..kerja sering lembur jadinya sering tidur kantor ditambah lagi kantor punya fasilitas lapangan volly, billiar dan tenis meja jadi kerasan dan lembur g kerasa…

    1. selama tidak mengganggu dan bermasalah dengan kehidupan sosial, fisik/ kesehatan, keluarga, kehidupan cinta. Saya rasa tidak masalah, kak.
      Tetap semangat dan sukses selalu.

Comments are closed.